Hamil sungsang adalah kondisi di mana kepala janin berada pada bagian atas rahim, bukan di bagian bawah rahim mendekati jalan lahir. Jika posisi sungsang ini menetap hingga mendekati waktu persalinan, Bunda perlu berkonsultasi dengan dokter guna menentukan metode persalinan yang tepat dan aman.
Ketika kehamilan memasuki usia 32-36 minggu, biasanya janin sudah berada dalam posisi siap untuk dilahirkan, yaitu kepala di bagian bawah menuju jalan lahir. Namun, ada beberapa kondisi yang membuat kepala janin masih berada di atas rahim meski sudah mendekati waktu persalinan.
Secara umum, hamil sungsang terbagi menjadi 3 jenis, di antaranya:
a. Frank breech, yakni posisi sungsang ketika kedua kaki janin lurus ke atas mendekati kepala dan tubuhnya melipat seperti huruf V.
b. Footling breech, yakni posisi sungsang dengan salah satu kaki bersila atau mendekati kepala, sedangkan kaki yang lainnya mengarah ke bawah.
c. Complete breech, yakni kedua posisi lutut janin tertekuk.
Beberapa Fakta Seputar Hamil Sungsang
Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diketahui tentang hamil sungsang:1. Tanda Hamil Sungsang
Hamil sungsang bisa diketahui ketika melakukan pemeriksaan USG atau vagina oleh dokter kandungan. Namun, Bunda juga bisa merasakan apakah posisi janin sungsang atau tidak. Jika berada pada posisi sungsang, Bunda mungkin akan merasakan sesak napas.Bagian bawah tulang rusuk Bunda juga mungkin terasa tidak nyaman. Hal ini terjadi akibat kepala janin menekan bagian diafragma. Selain itu, Bunda dapat merasakan adanya tendangan di perut bagian bawah atau di kandung kemih.
2. Penyebab Hamil Sungsang
Penyebab hamil sungsang belum diketahui dengan pasti. Namun, ada beberapa faktor yang diduga dapat meningkatkan risiko terjadinya hamil sungsang, yakni:a. Mengandung bayi kembar
b. Pernah melahirkan secara prematur atau kehamilan sungsang sebelumnya
c. Cairan ketuban terlalu sedikit atau terlalu banyak
d. Bentuk rahim tidak normal
e. Plasenta previa
3. Perubahan Posisi Janin Sungsang
Posisi janin sungsang sering terjadi pada usia kehamilan di bawah 35 minggu dan posisi janin akan berubah dengan sendirinya. Namun, setelah kehamilan mencapai usia 35 minggu, ukuran janin akan bertambah besar, sehingga membuatnya sulit untuk kembali ke posisi normal.Kemungkinan besar posisi janin akan tetap berada di posisi tersebut, Jika posisi sungsang bertahan hingga usia kehamilan 37 minggu. Bila kehamilan masih berusia 32-36 minggu, ada beberapa metode yang bisa dilakukan untuk mengubah posisi janin sungsang agar kembali normal, yaitu:
A. Metode Alami
Secara ilmiah, metode alami untuk mengembalikan posisi janin sungsang menjadi normal sebenarnya belum terbukti efektif. Beberapa metode alami yang bisa dilakukan, antara lain:a. Mengangkat panggul dalam posisi tubuh telentang selama 10-20 menit, sebanyak 3 kali dalam sehari
b. Memperdengarkan musik pada janin
c. Mengompres dingin perut bagian atas dan kompres hangat di perut bagian bawah
Selain beberapa cara tersebut, melakukan akupuntur dipercaya dapat membantu mengendurkan rahim dan merangsang pergerakan janin. Namun, sebaiknya Bunda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum mencoba akupuntur.
B. Metode External Cephalic Version (ECV)
ECV hanya bisa dilakukan ketika posisi janin masih sungsang setelah kehamilan menginjak usia 37 minggu. Metode ini dapat dilakukan oleh dokter dengan cara menggerakkan kedua tangannya pada perut Bunda guna mengubah posisi janin.Meski begitu, metode ini tidak sepenuhnya efektif. Sekalipun berhasil, kemungkinan posisi janin bisa kembali menjadi sungsang. Selain itu, metode ECV dapat menimbulkan beberapa masalah, seperti ketuban pecah dini, perdarahan pada rahim, dan memicu persalinan.
4. Metode Persalinan Hamil Sungsang
Jika posisi janin masih bisa kembali ke posisi normal, maka persalinan normal melalui vagina masih bisa dilakukan. Kemungkinan posisi sungsang tertentu juga masih bisa dilahirkan secara normal, tetapi sebagian besar kondisi janin sungsang akan dilahirkan melalui operasi caesar.Persalinan melalui operasi caesar ini dianggap lebih aman dan minim risiko dibandingkan persalinan normal. Meski begitu, operasi caesar tetap berisiko menimbulkan komplikasi, seperti perdarahan dan infeksi.
5. Komplikasi Hamil Sungsang
Hamil sungsang bukanlah kondisi berbahaya hingga persalinan tiba. Jika posisi janin sungsang tetap dilahirkan secara normal, maka janin berisiko mengalami cedera lahir dan gawat janin. Persalinan normal untuk melahirkan bayi sungsang juga bisa berlangsung lebih lama, sehingga berisiko membuat Bunda kehabisan energi dan kelelahan.Selain itu, jika salah satu lengan bayi tersangkut akibat persalinan yang berlangsung lama, maka bayi bisa terlahir dengan kondisi lumpuh pada bahu tersebut (Erb’s palsy).
Jika Bunda mengalami hamil sungsang, Bunda tidak perlu terlalu khawatir dan rutin periksakan kehamilan ke dokter kandungan. Dengan begitu, dokter dapat terus memantau kondisi janin dan merencanakan metode persalinan yang tepat.